Hasil dan Manfaat :
· Mengetahui kadar asam air galian tambang secara SMS Gateway
· Memperoleh data kadar asam air galian tambang secara akurat
· Tidak membutuhkan tenaga kerja untuk mengambil data
· Data yang diperoleh bisa di setting waktunya sesuai keinginan user melalui coding program perangkat
· Tidak butuh perawatan mahal
· Energi yang digunakan ramah lingkungan
· Harga perangkat dan komponen terjangkau (murah)
· Memperkuat sinyal jangkauan jaringan telephone
· Data bisa disimpan dalam memori perangkat dan bisa diambil kapanpun
Latar BelakangLatar belakang : Wilayah penambangan batubara PT. Bukit Asam Persero Tbk di area pit galian terdapat kolam air bekas galian. Air tersebut mengandung asam yang tinggi seperti unsur logam berat. Kemudian Air tersebut di sedot menggunakan pompa untuk di alirkan ke kolam pengendap lumpur (KPL). Setelah di KPL di olah dan di netralkan menggunakan kapur tohor dan cairan asam nitrat HNO3. Setelah di proses baru di alirkan ke sungai. Sebelum di alirkan ke sungai di ukur terlebih dahulu menggunakan Alat PH Meter. Selama ini masih menggukur ph meter secara manual dengan tenaga kerja. Kami dari pihak PT. Satria Bahana Sarana selaku kontraktor PT.BA yang mengolah KPL melakukan pengembangan inovasi pengukuran ph air asam tambang berbasis SMS Gateway.
Bentuk/Cara Inovasi :
- Bentuk perangkat menggunakan Arduino Uno, Sim800L, LCD 16x2, memori, RTC (Real Time O’Clock), Sensor Ph Meter, Baterai 12 Volt 100 Ah, Panel Surya 2x150 WP, Perangkat Penguat Sinyal GSM, Tower Lamp Bekas yang sudah dimodifikasi
- Cara Kerja Inovasi Energi menggunakan Panel Surya 2x150 Wp untuk suplai baterai. Power perangkat menggunakan baterai yang sudah dikonversi untuk mengaktifkan perangkat, setelah on sensor ph meter yang sudah di tempatkan dikolam untuk membaca ph air. Proses kerja dari perangkat ini otomatis mengirim data ke nomor telephone kita berdasarkan waktu yang telah di coding program dan data tersimpan dalam memori. Kemudian penambahan penguat sinyal untuk memperlancar jaringan gsm pada wilayah kpl tersebut, karena wilayah tersebut jauh dari jangkauan jaringan di dalam hutan.
Foto Alat
